LONDON – Skyscanner menerbitkan miliknya Laporan Tren Perjalanan 2026mengungkap tujuh tren baru yang akan menentukan cara orang merencanakan dan merasakan perjalanan di tahun mendatang. Laporan ini menggabungkan data Skyscanner dengan riset konsumen dan wawasan dari merek global termasuk Reddit, Malin + Goetz, AllTrails dan Buku Penguin.
Berdasarkan temuan tersebut, wisatawan pada tahun 2026 membuat rencana perjalanan yang mencerminkan minat, gaya hidup, dan nilai-nilai mereka. Dengan masih adanya permasalahan biaya hidup, perjalanan menjadi lebih didorong oleh tujuan dan lebih bermakna secara pribadi dibandingkan spontan atau berdasarkan status.
Brian BatistaCEO Skyscanner, berkata: “Perjalanan akan menjadi lebih pribadi dari sebelumnya. Baik merencanakan perjalanan di sekitar hotel tujuan, menghadiri retret membaca, atau bepergian bersama keluarga, orang-orang merancang perjalanan yang mencerminkan siapa mereka dan apa yang penting bagi mereka.”
Tujuh tren yang akan membentuk perjalanan pada tahun 2026
1. Glowmads – Tren kecantikan
Rutinitas kecantikan dan ritual kesehatan tidak hanya memengaruhi tujuan wisatawan, namun juga cara mereka menikmati suatu destinasi. Menurut laporan tersebut, 27% wisatawan Inggris tertarik untuk mengeksplorasi budaya kecantikan lokal, dan banyak di antaranya mengambil inspirasi dari TikTok dan media sosial. Kota-kota seperti Seoul terus mendominasi, namun fokusnya kini adalah bagaimana kecantikan membentuk perjalanan, mulai dari perawatan kulit di pesawat hingga mengunjungi toko kecantikan lokal.
2. Shelf Discovery – Tren makanan
Wisata kuliner lebih dari sekedar gastronomi hingga “safari supermarket”. Sekitar 43% wisatawan telah menjelajahi supermarket lokal saat berada di luar negeri, hal ini mencerminkan meningkatnya minat terhadap pengalaman autentik dan terjangkau yang mengungkapkan budaya lokal melalui makanan sehari-hari.
3. Pergeseran Ketinggian – Tren pegunungan
Pegunungan menjadi tujuan wisata sepanjang tahun, dan bukan hanya untuk olahraga musim dingin. 71% wisatawan merencanakan liburan ke pegunungan pada musim panas atau musim gugur tahun 2026, mencari ketenangan dan menikmati alam di tempat-tempat seperti Dolomites, Pegunungan Rocky Kanada, dan Himalaya.
4. Bookbound – Tren sastra
Hampir separuh wisatawan telah memesan atau mempertimbangkan perjalanan yang terinspirasi dari sastra. Hal ini mencakup kunjungan ke toko buku dan perpustakaan ikonik atau menghadiri retret membaca. Popularitas filter hotel ‘perpustakaan’ Skyscanner telah meningkat sebesar 70% dari tahun ke tahun, menunjukkan daya tarik bentuk perjalanan yang lebih lambat dan lebih dipertimbangkan.
5. Menangkap Penerbangan dan Perasaan – Satu-satunya Tren
Perjalanan sendirian terus meningkat, dengan 39% wisatawan mengatakan mereka telah atau akan bepergian ke luar negeri untuk bertemu orang baru. Generasi Z dan Generasi Baby Boom memimpin gerakan ini, dengan pemesanan hotel yang menggunakan filter ‘solo’ Skyscanner meningkat sebesar 83% secara global.
6. Family Miles – Tren keluarga
Perjalanan multigenerasi menjadi semakin populer karena keluarga berupaya berbagi pengalaman bermakna dan mengelola biaya bersama. Sekitar 16% wisatawan melakukan perjalanan yang melibatkan orang tua, anak-anak, dan kakek-nenek mereka, yang menandakan kembalinya kenangan perjalanan bersama.
7. Check-in Tujuan – Tren hotel
Bagi banyak wisatawan, hotel telah menjadi tujuan tersendiri. Sekitar 27% responden mengatakan mereka memilih destinasi berdasarkan tempat mereka ingin tinggal. Arsitektur, desain, dan suasana yang khas kini memainkan peran sentral dalam memilih destinasi, terutama di kalangan wisatawan muda yang dipengaruhi oleh media sosial.
Masa depan perjalanan
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa masa depan perjalanan terorganisir, sadar dan berteknologi. Dengan 84% responden berencana bepergian ke luar negeri pada tahun 2026 sebanyak atau lebih banyak dibandingkan pada tahun 2025, wisatawan harus meningkatkan anggaran mereka untuk mendapatkan pengalaman yang lebih kaya dan autentik.
Kecerdasan buatan juga diharapkan menjadi lebih terintegrasi, beralih dari sistem asisten ke sistem “agen” yang mampu menangani perencanaan perjalanan yang kompleks – mulai dari inspirasi hingga penyelesaian masalah secara real-time. Sementara itu, media sosial dan platform pencarian terus mengubah cara wisatawan menemukan dan merencanakan perjalanan mereka, memunculkan rekomendasi yang sangat personal dan didorong oleh tren.
Baca juga → Inisiatif baru menyerukan kepada maskapai penerbangan dan sektor pariwisata untuk berbagi perspektif mengenai aksi iklim
Karena kekhawatiran mengenai overtourism masih ada, semakin banyak wisatawan yang mencari destinasi yang lebih tenang dan periode di luar jam sibuk. Namun, 77% selalu kembali ke tujuan yang sama setidaknya pada seperlima dari liburan mereka – sering kali karena mereka tidak tahu ke mana harus pergi.
Bagi para profesional di bidang perjalanan dan perhotelan, temuan Skyscanner menggarisbawahi pesan yang jelas: gelombang perjalanan global berikutnya akan ditentukan oleh personalisasi, keaslian, dan kemampuan beradaptasi, seiring para pelancong mencari pengalaman yang selaras dengan identitas dan nilai-nilai mereka.
Artikel Skyscanner mengidentifikasi tujuh tren utama yang akan membentuk perjalanan global pada tahun 2026 pertama kali muncul di TravelDailyNews International.